Kamis, 03 Juni 2010

STUDI ANALISIS MODEL MBS DI HONGKONG, KANADA, DAN AMERIKA SERIKAT

STUDI ANALISIS MODEL MBS DI HONGKONG, KANADA, DAN AMERIKA SERIKAT

I. PENDAHULUAN
Istilah mbs merupakan terjemahan dari ” school-besed management”.istilah ini pertama sekali muncul di amerika serikat. Mbs merupakan paradikma baru pendidikan,yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah (perlibatan masyarakat ) dalam kerangka kibijakan pendidikan nasional.
Dalam diskusi ini akan dibahas model-model MBS di Hongkong, Kanada, dan Amerika Serikat, tentang :
a. Sejarah munculnya MBS
b. Perencanaan (planning)
c. Organisasi (organizing),
d. Arahan (directing),
e. Koordinasi (coordinating),
f. Pengawasan/ kontrol (controlling)
g. Sistem evaluasi (evaluation).

II. PEMBAHASAN
A. Model MBS di Hong Kong
1. Sejarah munculnya:
a. Struktur dan proses manajemen yang tidak memadai
b. Peran dan tanggung jawab masing-masing pihak kurang dijabarkan job description
c. Alat ukur prestasi kurang pas
d. Kurangnya kerangka kerja, tanggungjawab dan akuntabilitas
e. Lebih mementingkan control pembiayaan daripada keefektifitasaannya.

2. Perencanaan:
a. Telaah ulang terhadap pembelajaran
b. Evaluasi secara sistematis
c. Description job yang jelas
d. Pembagian tugas antara pembuatan kebijakan dan pelaksana
e. Pendirian organisasI

3. Organisasi
Pembagian tugas antara pembuatan kebijakan dan pelaksana

4. Arahan
a. Telaah ulang terhadap pembelajaran
b. Description job yang jelas


5. Koordinasi
Sumberdaya dan manajemen tidak bisa dipisahkan

6. Control
a. Pembagian tugas antara pembuatan kebijakan dan pelaksana
b. Transparasi dan akuntabilitas

7. Evaluasi
Evaluasi secara sistematis

B. Model MBS di Amerika Serikat
1. Sejarah munculnya:
Penerapan MBS terjadi pada tahun 1980-an, yang merupakan kebangkitan kembali akan adanya kesadaran dan pentingnya pengelolaan pendidikan pada tingkat sekolah. Sebelumnya tahun 1970-an sekolah-sekolah di distrik menerapkan Side-Based Managemen.
Ada 2 gelombang reformasi:
a. Gelombang pertama ditandai adanya sentralisasi, fungsi-fungsi pendidikan pada tingkat pusat mencakup kurikulum dan ujian nasional.
b. Gelombang kedua adanya laporan dari The National Commision on Excellence in Education (1983) yang selanjutnya dilakukan pengurangan keterlibatan pemerintah pusat dan pemerintah federal.

2. Perencanaan:
a. Penyerahan pengelolaan sumber daya ke tingkat sekolah
b. Sekolah memiliki kebebasan mencurahkan energi kreatifnya
c. Sekolah dapat mengembangkan diversifikasi pendekatan dan strategi untuk mencapai tujuan
d. Otoritas pengambilan keputusan berada pada tingkat sekolah.

3. Organisasi
a. Pemerintah pusat
b. Pemerintah daerah (district)sebagai unit pembuat kebijakan dan administrasi
c. Pemerintah federal, dukungan pendanaan





4. Arahan
a. Asosiasi Gubernur Nasional ( National Governors Association) mengemukakan bahwa penyerahanpengelolaan sumber daya ke tingkat sekolah akan membuat kemajuan karena sekolah memiliki kebebasan mencurahkan energy kreatifnya dan sekolah dapat mengembangkan diversifikasi pendekatan dan strategi untuk mencapai tujuan.
b. Persatuan guru terbesar di Amerika Serikat (The National Education Association ) dan persatuan Kepala Sekolah Menengah Pertama ( The National Association of Secondary School Principal) menyarankan bahwa sebagai syarat penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan maka otoritas pengambilan keputusan harus berada pada tingkat sekolah.

5. Koordinasi
Sistem pendidikan di Amerika Serikat:
a. Pemerintah pusat bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan
b. Pemerintah daerah (district)sebagai unit pembuat kebijakan dan administrasi
c. Pemerintah federal,dukungan pendanaan

6. Control
a. Pemerintah pusat bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan
b. Pemerintah daerah (district)sebagai unit pembuat kebijakan dan administrasi
c. Pemerintah federal,dukungan pendanaan

7. Evaluasi
a. Sentralisasi fungsi-fungsi pendidikan pada tingkat pusat mencakup kurikulum dan ujian nasional
b. pengurangan keterlibatan pemerintah pusatdan pemerintah federal

C. Model MBS di Kanada
1. Sejarah :
Model MBS di Kanada disebut School-Site Decision Making (SSDM) atau pengambilan keputusan diserahkan pada tingkat sekolah. MBS di Kanada dimulai pada tahun 1970 dengan tujuh sekolah percobaan. Desentralisasi yang diberikan kepada sekolah adalah alokasi sumber daya bagi staf pengajar dan administrasi, peralatan dan pelayanan. Dan pada tahun 1980-1981 diadopsi secara besar-besaran ke berbagai sekolah dengan pendekatan manajemen mandiri.




2. Perencanaan
Ada 3 bidang yang ditentukan oleh pusat sebelum diterapkannya MBS :
a. Pengadaan pegawai sekolah semuanya diangkat dari pusat
b. Pengadaan peralatan seperti buku, alat tulis, dan bahan praktik laboratorium semuanya didrop dari pusat
c. Pelayanan pendidikan kepada pelanggan semuanya telah distandarkan dari pusat mulai ditinggalkan.


3. Pengorganisasian
a. Adanya dewan sekolah yang menentukan tujuan sekolah secara luas dalam hal system dan prioritas untuk semua sekolah
b. Staf sekolah dikontrak secara sentralistis tetapi dipilih oleh para kepala sekolah

4. Arahan
a. Adanya program efektivitas guru dan adanyaprogram pengembangan profesionalisme tenaga kerja
b. Penentuan alokasi sumber daya
c. Anggaran pendidikan dimasukkan ke dalam anggaran sekolah

5. Koordinasi
Pengambilan keputusan diserahkan kepada masing-masing sekolah secara langsung

6. Kontroling
Pengambilan keputusan diserahkan kepada masing-masing sekolah secara langsung dan hanya terbatas pada peningkatan promosi penghargaan dan penghentian tenaga guru dan administrasi, pengadaan peralatan sekolah, pelayanan pada pelanggan sekolah.

7. Evaluasi
MBS di Kanada diadakan standarisasi test di seluruh distrik untuk pelajaran bahasa, ilmu-ilmu sosial, matematika dan ilmu alam yang diterapkan pada kelas 3, 6 dan 9. Dilakukan survey tahunan terhadap sistem pendidikan secara menyeluruh di masing-masing sekolah terhadap kepala sekolah, guru, orang tua siswa dan siswa dengan maksud mendapatkan opini tentang kualitas pendidikan dan pelayanan pendidikan.

Tidak ada komentar: